Mahasiswa AFI Belajar kerukunan bersama GPIB
Yogyakarta — Sebanyak sembilan mahasiswa dari Program Studi Agama dan Filsafat Islam, UIN Sunan Kudus, mengadakan kunjungan studi ke GPIB Marga Mulia, Yogyakarta, pada hari Sabtu lalu. Kunjungan ini menjadi bagian dari program dialog lintas iman yang bertujuan mempererat pemahaman antaragama dan menggali perspektif spiritualitas dalam menghadapi tantangan ekologis kontemporer.
Dalam suasana hangat dan penuh keterbukaan, para mahasiswa disambut langsung oleh Pendeta Jimmy Sormin. Diskusi yang berlangsung lebih dari dua jam ini membahas berbagai isu penting, mulai dari makna keberagamaan dalam masyarakat plural, tantangan kerukunan di tengah perbedaan, hingga kepedulian terhadap lingkungan.
Pendeta Jimmy menekankan pentingnya membangun kesadaran spiritual yang melampaui batas-batas doktrinal. “Kerukunan bukan sekadar toleransi, tetapi keterlibatan aktif untuk saling merawat, termasuk merawat bumi tempat kita berpijak,” ungkapnya.
Salah satu topik hangat yang muncul dalam diskusi adalah persoalan tambang di wilayah Raja Ampat. Para mahasiswa mengajukan pertanyaan kritis mengenai tanggung jawab agama dalam menyuarakan keadilan ekologis dan menolak praktik eksploitatif yang merusak lingkungan.
“Dalam Islam, kami mengenal konsep khalifah yang berarti manusia sebagai penjaga bumi,” ujar Faza, salah satu mahasiswa. “Pertemuan ini membuka wawasan kami bahwa nilai-nilai ekologis juga hidup dalam tradisi Kristen.”
Pendeta Jimmy mengatakan bahwasanya Eksploitasi Alam itu disebabkan Oleh Permasalahan Moral individu. Alam yang seharusnya menjadi tanggungjawab untuk dirawat dan dilestarikan justru malah dirusak demi kepentingan pribadi.
Kunjungan ini ditutup dengan sesi refleksi bersama dan doa lintas iman yang dipimpin bergantian oleh mahasiswa dan Pendeta Jimmy. Dalam keheningan doa itu, tampak jelas semangat yang dibangun bukan hanya dialog antar iman, tetapi juga kerja sama menuju bumi yang lebih adil dan damai.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun jejaring dialog yang berkelanjutan antara kampus-kampus Islam dan gereja, khususnya dalam menjawab tantangan zaman melalui pendekatan spiritual dan humanis.